Makanan Cepat Saji, Berbahayakah?
Gaya hidup mengkonsumsi makanan cepat saji atau fast food merupakan salah satu bentuk westernisasi atau kebiasaan yang datang dari mancanegara.
Mengkonsumsi makanan cepat saji seakan identik dengan gaya hidup orang modern atau orang yang hidup di perkotaan.
Hidangan siap saji ini seakan langsung cocok dengan lidah orang-orang di Indonesia yang terbiasa dengan makanan yang menggunakan banyak rempah.
Hidangan siap saji ini memiliki rasa yang unik, tempat makannya juga bisa dibilang menarik. Bahkan beberapa restoran siap saji ini dilengkapi dengan area bermain untuk anak, sehingga jadilah restoran siap saji menjadi tempat berkumpulnya keluarga.
Ditambah restoran ini juga bisa di booking sebagai tempat perayaan ulangtahun anak. Strategi pasar yang cukup jitu.
Sehatkah makanan cepat saji itu?
Penyuka makanan cepat saji, hendaknya lebih berhati-hati! Hasil penelitian membuktikan bahwa makanan ini tinggi kalori, garam, lemak termasuk kolestrol serta rendah serat.
Menurut ahli gizi makanan seperti ini beresiko terkena penyakit jantung, stroke diabetes bahkan kanker.
Sementara penelitian yang lain menunjukkan makanan tinggi kalori dapat menyebabkan obesitas, dan dengan mengkonsumsi makanan tinggi lemak akan meningkatkan resiko kanker usus besar.
Asupan garam dari makanan memang bermanfaat mengganti sejumlah zat gizi yang dikeluarkan oleh tubuh bersamaan dengan keringat, tinja dan kemih.
Namun, bila terlalu banyak mengkonsumsi garam dapat menyebabkan penyakit darah tinggi.
Sementara makanan yang kurang serat dapat mengganggu fungsi pencernaan.
Sehingga dilihat dari fakta medis, jelas bahwa mengkonsumsi terlalu banyak makanan cepat saji akan meningkatkan resiko terkena beberapa penyakit.
Jika terlanjur suka bagaimana menyiasatinya ?
Saya sendiri merupakan pecinta makanan ini, tapi tidak berarti kita juga harus menghindarinya. Kita tetap bisa mengkonsumsinya dengan mengimbangi pola makanan yang sehat.
Dengan memperbanyak mengkonsumsi sayuran dan buah untuk mengganti serat yang minim dari makanan cepat saji, selain juga melancarkan fungsi saluran pencernaan, serat juga terbukti menurunkan kadar kolestrol dan gula darah.
Sementara kandungan kalori dan lemak yang tinggi, bisa disiasati dengan berolahraga secara rutin.
Fakta lainnya
Sudah tahukan Anda, ternyata ada banyak fakta baru mengenai makanan cepat saji ini.
.
Pembungkus makanan yang terbuat dari bahan yang tidak tembus minyak ini ternyata berbahaya bagi kesehatan karena mengandung bahan kimia berflorida berbahaya dan bisa mencemari makanan.
.
Rak salad, sebuah analisis laboratorium pernah membongkar fakta yang cukup mencengangkan, rak salad penuh jamur dan bakteri berbahaya.
.
Donat, makanan ini juga merupakan makanan cepat saji lainnya yang sangat enak, tapi tahukah Anda minyak yang dipakai untuk menggoreng terkadang tidak diganti hingga dua minggu berturut-turut.
Menerapkan pola hidup sehat dengan pola makan yang sehat dan berolahraga adalah cara yang bijak dalam menjaga kesehatan untuk tetap prima diusia lanjut.
Referensi
https://www.google.com/amp/s/m.merdeka.com/amp/gaya/6-fakta-tak-terduga-dari-makanan-cepat-saji.html
Mengkonsumsi makanan cepat saji seakan identik dengan gaya hidup orang modern atau orang yang hidup di perkotaan.
Hidangan siap saji ini seakan langsung cocok dengan lidah orang-orang di Indonesia yang terbiasa dengan makanan yang menggunakan banyak rempah.
Hidangan siap saji ini memiliki rasa yang unik, tempat makannya juga bisa dibilang menarik. Bahkan beberapa restoran siap saji ini dilengkapi dengan area bermain untuk anak, sehingga jadilah restoran siap saji menjadi tempat berkumpulnya keluarga.
Ditambah restoran ini juga bisa di booking sebagai tempat perayaan ulangtahun anak. Strategi pasar yang cukup jitu.
![]() |
Flickr.com |
Penyuka makanan cepat saji, hendaknya lebih berhati-hati! Hasil penelitian membuktikan bahwa makanan ini tinggi kalori, garam, lemak termasuk kolestrol serta rendah serat.
Menurut ahli gizi makanan seperti ini beresiko terkena penyakit jantung, stroke diabetes bahkan kanker.
Sementara penelitian yang lain menunjukkan makanan tinggi kalori dapat menyebabkan obesitas, dan dengan mengkonsumsi makanan tinggi lemak akan meningkatkan resiko kanker usus besar.
Asupan garam dari makanan memang bermanfaat mengganti sejumlah zat gizi yang dikeluarkan oleh tubuh bersamaan dengan keringat, tinja dan kemih.
Namun, bila terlalu banyak mengkonsumsi garam dapat menyebabkan penyakit darah tinggi.
Sementara makanan yang kurang serat dapat mengganggu fungsi pencernaan.
Sehingga dilihat dari fakta medis, jelas bahwa mengkonsumsi terlalu banyak makanan cepat saji akan meningkatkan resiko terkena beberapa penyakit.
Jika terlanjur suka bagaimana menyiasatinya ?
Saya sendiri merupakan pecinta makanan ini, tapi tidak berarti kita juga harus menghindarinya. Kita tetap bisa mengkonsumsinya dengan mengimbangi pola makanan yang sehat.
Dengan memperbanyak mengkonsumsi sayuran dan buah untuk mengganti serat yang minim dari makanan cepat saji, selain juga melancarkan fungsi saluran pencernaan, serat juga terbukti menurunkan kadar kolestrol dan gula darah.
Sementara kandungan kalori dan lemak yang tinggi, bisa disiasati dengan berolahraga secara rutin.
Fakta lainnya
Sudah tahukan Anda, ternyata ada banyak fakta baru mengenai makanan cepat saji ini.
.
Pembungkus makanan yang terbuat dari bahan yang tidak tembus minyak ini ternyata berbahaya bagi kesehatan karena mengandung bahan kimia berflorida berbahaya dan bisa mencemari makanan.
.
Rak salad, sebuah analisis laboratorium pernah membongkar fakta yang cukup mencengangkan, rak salad penuh jamur dan bakteri berbahaya.
.
Donat, makanan ini juga merupakan makanan cepat saji lainnya yang sangat enak, tapi tahukah Anda minyak yang dipakai untuk menggoreng terkadang tidak diganti hingga dua minggu berturut-turut.
Menerapkan pola hidup sehat dengan pola makan yang sehat dan berolahraga adalah cara yang bijak dalam menjaga kesehatan untuk tetap prima diusia lanjut.
Referensi
https://www.google.com/amp/s/m.merdeka.com/amp/gaya/6-fakta-tak-terduga-dari-makanan-cepat-saji.html
Post a Comment for "Makanan Cepat Saji, Berbahayakah?"