Pecinta Sayur Kangkung Ketahui Fakta Racun Yang Ada Dalam Sayur Kangkung

Beberapa hari yang lalu saat memasak makanan favorit anak-anak, suami tiba-tiba protes, "Mah kalau bisa, mulai besok tidak usah masak sayur kangkung lagi, katanya ada racunnya !".

Mendengar protes suami, sebenarnya saya tidak kaget, karena memang sebelumnya saya sempat mendengar isu kalau kangkung itu beracun.

Dan saat waktu makanpun selesai ( yaahh walaupun akhirnya cah kangkung buatan saya ludes juga pada akhirnya ), sayapun menyempatkan untuk mencari informasi mengenai kebenaran mengenai racun yang ada dalam sayur kangkung.

Silahkan membaca sampai selesai untuk mengetahui berbagai fakta dan mitos seputar sayur kangkung.

Tanaman kangkung atau Ipomea Aquatica merupakan tanaman atau sayur yang paling banyak diminati oleh orang Asia dan memang paling nikmat jika disajikan panas dengan cara ditumis dengan tambahan terasi bakar hmmm.., sering dinamakan cah kangkung atau bisa juga ditumis dengan tambahan saos tiram, juga tak kalah nikmatnya.

Pada dasarnya, jenis sayuran kangkung itu ada dua macam yaitu kangkung darat dan kangkung rawa. Walaupun berbeda media tanamnya kandungan dan kenikmatannya tetap sama. Penanaman kangkung air lebih mudah di bandingkan kangkung darat, hal itu dibuktikan dengan cara perawatannya yang bisa dikatakan simple dan mudah. Bisa ditanam di daerah dataran tinggi maupun rendah asal banyak air nya, selain itu kangkung air tidak mempunyai musim alias bisa ditanam kapanpun.

Mengenai kandungan gizinya, bagian kangkung yang banyak mengandung zat gizi terletak pada batang muda dan pucuknya.
Kandungan gizi yang terkandung pada kangkung diantaranya vitamin A, C, dan B kompleks.
Mineral, seperti kalsium, fosfor, kalium, dan zat besi serta tinggi serat.

Kangkung darat yaitu tanaman kangkung yang dibudidayakan oleh para petani kangkung disebuah lahan atau daratan dengan media tanam yaitu tanah. 

Kangkung jenis ini memiliki ciri daun panjang dan tidak lebar, berbeda halnya dengan jenis kangkung rawa dengan bentuk daunnya yang lebar.

Kangkung Darat

Kangkung Air / Rawa

Kangkung rawa merupakan kangkung yang tumbuh dengan cara dibudidayakan atau bisa juga tumbuh secara liar dirawa-rawa, dan kangkung jenis rawa inilah yang berpotensi membawa racun kedalam tumisan kangkung Anda, akibat dari banyaknya parasit atau telur cacing yang dapat menempel pada batang kangkung jika tidak dicuci dan dibersihkan dengan baik.

Kangkung yang tumbuh secara liar di rawa

Maka dari itu sangat penting mengetahui cara membersihkan kangkung yang benar.
Menurut dr. Christopher Andrian, SpGK seorang spesialis Gizi Klinik, memaparkan dalam tayangan Ayo Sehat TV One, cara membersihkan kangkung yang paling baik yaitu ;
✔️Cuci kangkung yang sudah dipotong-potong dengan air mengalir terutama bagian dalam kangkung yang dapat menjadi tempat bersembunyi parasit/telur cacing.
✔️Kandungan kalium yang tinggi pada kangkung perlu diwaspadai oleh penderita gagal ginjal. Karena itu untuk mengurangi kadar kalium yang cukup tinggi itu pencucian kangkung dengan cara mengganti air rendaman kangkung tiap satu jam.

Sedangkan tips sehat mengkonsumsi kangkung menurut dr. Christopher Andrian, SpGK yaitu ;
☑️ Satu ikat sedang kangkung sebaiknya dikonsumsi 2 sampai 3 kali makan dalam sehari, sehingga konsumsi sayuran kangkung tidak berlebih
☑️ Memasak sayur kangkung sebaiknya dengan api kecil atau jangan terlalu panas karena dapat menjadi layu dan berwarna hitam sehingga kandungan serat dan vitaminnya dapat berkurang jumlahnya
☑️ Jangan pernah memanaskan kembali sayur kangkung yang tidak habis dimakan karena dapat merusak kandungan vitamin dalam kangkung tersebut.

Nah setelah mengetahui cara mencuci sayur kangkung yang benar kita tidak perlu khawatir lagi akan kandungan racun yang terdapat pada tanaman kangkung.

Semoga bermanfaat.

Referensi :
Youtube channel ; Ayo Hidup Sehat TV One